Sabtu, 04 Oktober 2014

Kamis, 02 Oktober 2014

bugenvil dan gutasi



hasil jepretan sendiri,, jelek gapapalah,, namanya juga amatiran,,hehe

Cuantitatif design

SOLOMON THREE GROUP DESIGN

The first of the solomon designs uses three groups, with random assignment of subjects to groups. You can see that the first two lines of this design are identical to design 5. However, this solomon three-group design has the advantage of employing a second control group and thereby overcoming the diffuculty inherent in design 5 – namely, the interactive effect of pretesting and the experimental treatment. This second control group, labeled C2, is not pretested but is exposed to the X treatment. Their Y2 measures are then used to assess the interaction effect.
The interaction effects is assessed by comparing the Y2 scores for the three group. Only the posttest scores enter intio the analysis. Even thoug the experimental group has a significantly higher mean on Y2 than does the first control group (C1 ), the researcher cannot be confident that this difference is caused by X. It might have occurred because of the subjects’ increased sensitization after the pretest and the interaction of their sensitization and X. However, if the Y2 mean of the second control group (C2 ) is also significantly higher than that of  the first control group, tha you can assume that the experimental treatment, rather than the pretest – X interaction effect, has produced the difference because the second control group is not pretested. This group, although receiving the X treatment, is functioning as a control and is thus labeled C2.

pantai indrayanti






senangnya bersama teman - teman berlibur ke pantai indrayanti. walaupun kami belum pernah pergi ke pantai Indrayanti sebelumnya, tetapi kami para mahasiswa yang nekat tetap berangkat ke Jogja hanya bermodalkan GPS sebagai petunjuk arah. ada kejadian menarik saat kita sudah sampai di Jogja. kita ber enam berpisah. aku hanya berdua saja bersama temanku yang bernama idha tetap melanjutkan perjalanan. kita sepakat untuk bertemu di pantai saja karena kita sudah lelah mencari teman kita yang entah dimana mereka berada.. (alay).
aku sama idha sempat berfikir untuk pulang saja dari pada harus muter - muter Jogja yang gak tau arah. tetapi, karena semangat kita tinggi, kita melanjutkannya. dijalan kami sudah sangat merasa lelah karena perjalanan yang jauh, tetapi sesampainya disana, melihat pemandangan disekitar pantai, lelah kami menghilang, karena perjuangan kami sudah terbayarkan dengan pemandangan yang sangat bagus tersebut. subhanallah alangkah indah CiptaanMU ya Allah,,
sebenarnya tujuan pertama ke pantai indrayanti jogja untuk mencari ganggang sebagai tugas taksonomi tumbuhan. tetapi, sesampainya disini tujuan itupun berubah, tidak lagi mencari ganggang tetapi liburan sendiri, refreshing.. hehe
tetapi tetap, tidak melupakan kewajiban yaitu mencari ganggang. pantai indrayanti santlah bagus menurut saya, tidak kalah bagus dengan pantai - pantai yang ada di Bali maupun di Lombok. pantai Indrayanti saat itu masih banyak berbagai macam ganggang, tetapi, beberapa bulan kemudian, berbagai keragaman ganggang itupun sudah mulai menghilang, karena jumlah pengunjungnya yang semakin banyak saja.
inilah pengalamanku di pantai Indrayanti :)

laporan pengenalan alat ekologi



LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI

PENGENALAN ALAT – ALAT LABORATORIUM EKOLOGI

Oleh :
1.    Ulfa Damayanti

Rombel : 4 ( empat )

Tanggal Praktikum : Kamis, 11 September 2014





LABORATORIUM JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG




PENGENALAN ALAT – ALAT LABORATORIUM EKOLOGI
A.    TUJUAN
Untuk mengetahui berbagai macam alat yang ada di laboratorium beserta fungsi dan cara kerjanya.
B.    LANDASAN TEORI
Ekologi adalah ilmu tentang hubungan timbal balik atau interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya, makhluk hidup dengan makhluk hidup lain, dan lingkungan dengan lingkungan lain. Unit utama ekologi adalah ekosistem. Ekosistem merupakan bagian dari lingkungan, ekosistem memiliki komponen-komponen tertentu yang memiliki fungsi oleh karena itu disebut sebagai suatu system. Komponen-komponen tersebut antara lain abiotik, biotik, fisika, kimiawi, dan sebagainya. Contoh faktor biotik adalah makhluk hidup baik itu manusia, hewan, ataupun tumbuhan. Contoh faktor abiotik yaitu suhu, kelembaban, iklim, curah hujan, dan sebagainya. Beberapa contoh faktor abiotik tersebut adalah sesuatu yang harus diukur oleh karena itu diperlukan alat-alat khusus yang tepat untuk mengukur faktor-faktor abiotik. Untuk itu penting bahwa kita harus mengenal dan mengetahui anam alat serta spesifikasi alat tersebut. Bukan hanya itu saja kita pun harus memahami bagaimana cara kerja alat tersebut dan apa prinsip kerjanya.
Alat-alat yang biasa digunakan dalam praktikum ekologi dalam hal pengukuran data antara lain: alat pengukur suhu, kelembapan, pH, DO,salinitas, ketinggian, kemiringan tempat, pengukur kecepatan angin, alat pengukur jarak, tinggi, diameter (penggaris, meteran, jangka sorong), selainitu ada pula alat pengukur volume, massa jenis, pengukur berat, pengukur intensitas cahaya, pengukur kecepatan arus air, pengukur kecerahan air dan  pengukur  kecepatan. Alat-alat sampling yang biasa digunakan ketikamelakukan sampling antara lain: jaring plankton, botol sampler, soil sampler, insect trap, dan lain sebagainya. Ada pula alat yang digunakan untuk memperoleh data di lapangan yaitu kaca pembesar, kompas dan GPS (Global  Positioning System).

C.    ALAT DAN BAHAN
•    Berbagai alat – alat yang ada di laboratorium ekologi

D.    CARA KERJA
1. Seluruh mahasiswa dibagi menjadi beberapa kelompok
2. Masing-masing mahasiswa harus mendengarkan penjelasan tentang fungsi dan cara penggunaan alat-alatyang digunakan dalam praktikum ekologi yang disampaikan oleh staff laboratorium
3.Mahasiswa wajib mengetahui fungsi dan cara penggunaan dari masing-masing peralatan yang ada.
4. Mahasiswa mencatat apa yang telah dijelaskan.

E.    HASIL PENGAMATAN
No     Nama alat     Fungsi     Cara kerja
1    Parameter        
2    Microwinkler      Berbagai bahan – bahan kimia yang digunakan dalam praktikum ekologi    Masing – masing bahan kimia mempunyai cara kerja yang berbeda - beda
3    Water sample
     Untuk pengambilan sample di perairan    Alat dimasukan kedalam air. Setelah itu tutup tabung akan  menutup otomatis hingga sample bisa didapati.
4    Sechi Disk
     Untuk mengukur sedalam atau sejauh mana cahaya masuk kedalam perairan    Secchi disk dimasukkan kedalam air hingga tidak terlihat, ukur tali yang terendam.

5    Ekman Grab
     untuk mengambil sedimen permukaan yang ketebalannya tergantung dari tinggi dan dalamnya grab masuk kedalam lapisan sedimen. Alat ini biasa digunakan untuk mengambil sampel sedimen pada perairan dangkal.    Grab ukuran kecil penggunaannya dengan cara menurunkannya secara perlahan dari atas boat agar supaya posisi grab tetap berdiri sewaktu sampai pada permukaan dasar perairan. Pada saat penurunan alat, arah dan kecepatan arus harus diperhitungkan supaya alat tetap konstant pada posisi titik sampling.
Grab Sampler yang berukuran besar memerlukan peralatan tambahan lainnya seperti winch (kerekan) yang sudah terpasang pada boat/kapal survey berukuran besar. Alat ini menggunakan satu atau dua rahang/jepitan untuk menyekop sedimen. Grab diturunkan dengan posisi rahang/jepitan terbuka sampai mencapai dasar perairan dan sewaktu diangkat keatas rahang ini tertutup dan sample sedimen akan terambil.
6    Jala Surber
     alat untuk mengambil sampel (benthos) pada daerah yang berarus air kuat dan dasar perairan berpasir halus (sedikit berlumpur).    jala tersebut diletakkan dengan bagian mulut jala melawan arus aliran air, dan daerah yang dibatasi oleh alat ini dibersihkan (diaduk) sehingga benthos yang melekat pada dasar perairan dapat hanyut dan tertangkap oleh jala.
7    Refraktometer
     Untuk mengukur kadar garam terlarut ( % )   
8    Soil tester    Untuk mengukur kadar keasaman tanah dan kelembaban tanah. Satuan
yang digunakan adalah pH
    Sp  siapkan alat soil tester. Alat tersebut ditancapka tunggu beberapa saat sambil ditekan satu kali tombolnya dan langsunglepaskan tekanan saat sudah menancap tanah. Baca angka yang tertera pada alat tersebut (untuk kelembapan biasanya dalam %) . Jika ingin mengukur pH,tombol pada alat ini.

9    Altimeter     Mengukur  ketinggian benda atau tempat di atas
tingkat yang tetap
    Altimeter bekerja berdasarkan tekanan udara. Untuk mengukur
ketinggian,   altimeter
 hanya tinggal diletakkan di tempat yang akan diukur ketinggiannya.
dalam penggunaannya di
dalam perjalanan sebaiknya tidak di masukan kedalam
tas/ransel, karena hal ini
dapat mempengaruh prinsip kerja altimeter. Altimeter, selain sebagai penunjuk ketinggian altimeter juga dapat memperkirakan cuaca
yang di gunakan pada malam hari.

10    Termohigrometer     untuk mengukur kelembaban suatu tempat    Digunakan pada waktu melakukan riset tentang lingkungan. Dengan alat ini dapat menunjukkan banyaknya organisme pada ekosistem. Karena salah satu faktor eksteral dari suatu ekosistem adalah kelembaban
11    Anemometer
     Mengukur kecepatan angin(m/s)    Alat diarahkanvertikal setinggimungkin untuk mendapatkan angin,ditunggu kira-kira 1-2menit, lalu dicatatnilainya ketika alatmasih dalam posisi awal
12    Lux meter    untuk penerangan dan daya pancar cahaya, mengukur flux cahaya per satuan luas.    digunakan dalam fotometri sebagai ukuran intensitas, seperti yang dirasakan oleh mata manusia, cahaya yang hits atau melewati permukaan.
13    Barometer     alat yang digunakan untuk mengukur tekanan udara.    Barometer umum digunakan dalam peramalan cuaca, dimana tekanan udara yang tinggi menandakan cuaca yang "bersahabat", sedangkan tekanan udara rendah menandakan kemungkinan badai.
14    Termometer     Mengukur suhu lingkungan    Menggantungkan termometer di udara dengan tali, membiarkan beberapa menit kemudian hasilnya dilihat
           


F.    PEMBAHASAN
Dalam praktikum kali ini bertujuan untuk mengetahui berbagai macam alat yang ada di laboratorium beserta fungsi dan cara kerjanya. Para mahasiswa mendengarkan penjelasan mengenai berbagai alat yang digunakan untuk praktikum ekologi dan mencatatnya. Dalam ekologi dikenal adanya alat ukur dan alat sampling. Alat-alat yangdiperkenalkan pada praktikum kali ini merupakan alat yang dapat dikelompokkandalam dua jenis tersebut. Definisi dari alat ukur adalah alat-alat yang digunakanuntuk mengetahui nilai suatu besaran melalui kegiatan pengukuran. Sedangkandefinisi dari alat sampling adalah alat yang digunakan untuk mengambil sampelmaupun contoh untuk menduga keadaan suatu populasi yang akan diteliti dandigunakan dalam proses praktikum. Contoh alat ukur yang diperkenalkan dalam praktikum kali ini antara lain: anemometer, flowmeter, callipers, hagameter,neraca, jangka sorong dan termometer. Contoh alat sampling adalah seperti water  sampler, drage dan plankton net. Alat ukur dan alat sampling dalam ekologi sangatlah penting untuk diketahui dan dicermati dengan sebaik-sebaiknyasehingga dapat memberi kemudahan dalam pengukuran maupun sampling saat melakukan penelitian.

G.    KESIMPULAN
Pengetahuan tentang alat - alat laboratorium ekologi perlu dipelajari oleh setiap mahasiswa atau praktikan agar dapat menggunakan alat dengan baik sesuai dengan fungsi dan cara kerja alat ketika alat tersebut dibutuhkan. Alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan di laboratorium memerlukan perlakuan khusus sesuai sifat dan karakteristik masing-masing. Perlakuan yang salah dalam membawa, menggunakan dan menyimpan alat dan bahan di Laboratorium dapat menyebabkan kerusakan alat dan bahan, serta terjadinya kecelakaan kerja. Cara memperlakukan alat dan bahan di Laboratorium secara tepat dapat menentukan keberhasilan dan kelancaran kegiatan.Adapun perlakuan terhadap alat-alat di laboratorium seperti:
a.       Membawa alat sesuai petunjuk penggunaan.
b.      Menggunakan alat sesuai petunjuk penggunaan.
c.       Menjaga kebersihan alat
d.      Menyimpan alat
Bila hal-hal di atas tersebut sudah dapat kita lakukan diharapkan praktikum ekologi yang berlangsung dapat berjalan dengan baik karena kedisiplinan para praktikan dalam menggunakan alat.

H.    DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Barometer
Irwan, Djamal Zoer’aini, 2003, Prinsip-prinsip Ekologi dan Organisasi Ekologi Komunitas dan Lingkungan, Jakarta: Bumi Aksara
http://kimia-gurukimia.blogspot.com/2010/04/cara-menyimpan-alat-laboratorium.html
id.wikipedia.org/wiki/Elektronika
id.wikipedia.org/wiki/Teknologi _komunikasi_digital