Selasa, 01 April 2014

makalah bunga



MAKALAH ANATOMI TUMBUHAN
BUNGA


Disusun untuk memenuhi tugas Anatomi Tumbuhan :

Oleh :


1.      Galih Januarrahmana   (4401411075)
2.      Ulfa Damayanti           (4401412101)
3.      Nur Khikmah Fitri      (4401412113)










UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013


BAB 1
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang

Tumbuhan merupakan salah satu jenis makhluk hidup. Umumnya, tumbuhan terdiri atas akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji. Setiap bagian mempunyai fungsi atau kegunaan tertentu.
Salah satu bagian yang penting pada tumbuhan yaitu bunga, selain warnanya dan bentuknya yang indah bunga bunga merupakan alat perkembangbiakan pada tumbuhan Angiospermae.
Pada abad 18 dan 19 Wolff dan Goethe meneliti masalah homologi dan evolusi morfologi bunga. Para peneliti lain menyatakan bahwa organ bunga merupakan turunan langsung dari helaian daun. Dan pendapat sekarang daun dan batang merupakan unit tunggal disebut shoot. Bunga terdiri atas aksis (sumbu), dan muncul organ bunga.
Bagian sumbu yang mempunyai ruas (internodus) terdapat tangkai bunga yang disebut pedisel. Bunga mempunyai macam organ. Pada makalah ini, diharapkan dapat menjelaskan tentang bunga.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian dari bunga?
2.      Bagaimana struktur  bunga ?
3.      Apa  saja bagian – bagian bunga ?
C.    Tujuan
1.      Mengetahui apa pengertian dari bunga
2.      Untuk mngetahui bagaimana struktur bunga
3.      Mengetahui apa saja bagian-bagian dari bunga












BAB 2
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Bunga
Bunga merupakan alat perkembangbiakan pada tumbuhan angiospermae. Bunga dibentuk oleh meristem ujung khusus yang berkembang dari ujung pucuk vegetatif setelah dirangsang oleh faktor – faktor internal dan eksternal untuk keperluan itu. Bunga mengandung organ-organ tumbuhan, dan fungsinya ialah untuk menghasilkan biji-biji melalui pembiakan. Untuk tumbuhan-tumbuhan yang bertaraf lebih tinggi, biji-biji merupakan generasi yang berikut, dan bertindak sebagai cara yang utama untuk penyebaran individu-individu sesuatu spesies secara luas. Pada bunga terdapat organ reproduksi (benang sari dan putik). Bunga majemuk adalah kumpulan bunga-bunga yang terkumpul dalam satu karangan.
Peneliti seperti Wolff dan Goethe di abad 18, de Candolle pada awal abad 19, dan penelitilain menyatakan bahwa organ bunga merupakan turunan langsung dari helaian daun. Namun, pendapat yang diterima sampai sekarang adalah daun dan batang merupakan satu unit tunggal yang disebut shoot. Perkembangan bunga paralel dengan cabang vegetatif, jadi tidak sebagai turunannya.
Bunga disebut bunga sempurna bila memiliki alat jantan (benang sari) dan alat betina (putik) secara bersama-sama dalam satu organ. Bunga yang demikian disebut bunga banci atau hermafrodit. Suatu bunga dikatakan bunga lengkap apabila memiliki semua bagian utama bunga.
Ditinjau dari homologinya, bunga diinterpretasikan sebagai suatu pucuk yang termodifikasi daunnya. Bunga tediri atas sebuah sumbu tempat daun – daun ( organ ) bunga tumbuh. Bagian sumbu batang atau ranting yang merupakan ruas yang berakhir dengan bunga disebut tangkai bunga. Ujung distal tangkai bunga ini menggembung dengan panjang yang beragam dan bagian ini disebut dasar bunga. Sebuah bunga yang khas mempunyai empat macam organ.
Bunga yang mempunyai organ kelopak, mahkota , stamen , dan putik disebut bunga yang lengkap. Namun kebanyakan bunga mempunyai struktur yang tidak lengkap, misalnya tidak mempunyai salah satu alat kelamin atau keduanya. Bila hanya memiliki alat kelamin jantan saja disebut bunga jantan, dan sebaliknya bila hanya memiliki putik saja disebut bunga betina. Bila kedua macam bunga uniseksual itu terdapat pada satu tumbuhan maka disebut berumah satu, bila terpisah disebut berumah dua. Tumbuhan yang mempunyai bunga sempurna (biseksualis), bunga jantan dan bunga betina disebut poligam.  

B.     Struktur Bunga
Meristem apikal bunga biasanya berhenti aktivitasnya setelah struktur reproduktif telah diinisiasi, suatu ekspresi tipe tumbuhan yang terbatas.
1.      Tatanan organ bunga
Pada kelompok tumbuhan biji tertutup tertentu yang dianggap lebih primitif, pertumbuhan terbatas kurang nyata dibanding suku yang lebih maju. Pada kelompok primitif, aktivitas meristem apikal diperpanjang sehingga jumlah bagian-bagian bunga relatif lebih besar dan banyak. Bagian-bagian bunga itu muncul pada sumbu yang agak memanjang secara akropetal dengan urutan daun kelopak, daun mahkota, benang sari dan daun buah.
Pada tipe bunga yang sangat lebih terspesialisasi, periode-periode pertumbuhan lebih pendek dan jumlah bagian-bagian bunga lebih kecil dan terbatas. Ciri-ciri spesialisasi yang meningkat ialah tatanan bagian-bagian bunga makin tersusun secara berkarang (siklis) dibanding yang spiral, pelekatan antara bagian-bagian pada lingkaran yang sama, pelekatan antara dua atau lebih dari lingkaran yang berbeda kehilangan bagian-bagian zigomorf (simetri bilateral) dibanding aktinomorf (simetri radial), epigen (bakal buah tenggelam) dibanding hipogen (bakal buat menumpang).
2.      Sistem vaskuler
Sistem vaskuler bunga yang tidak terspesialisasi dengan bakal buah menumpang sebanding dengan yang terdapat pada pucuk vegetatif, yaitu bekas-berkas vaskuler membelok ke organ lateral dari sistem berkas sumbu. Apabila dasar bunga memanjang, bagian-bagian bunga dapat teratur menurut pola filotaksis yang dihubungkan dengan keteraturan yang lazim dan terdapat saling hubungan dengan adanya lacak vaskuler, sedangkan pemendekan ruas yang merupakan ciri khas banyak bunga, penyatuan bagian-bagian bunga, bunga epigen (bakal buah tenggelam), dan berbagai modifikasi saling hubungan antara bagian-bagian bunga, menyebabkan sistem vaskuler bunga menjadi kurang teratur dibanding yang ada pada pucuk vegetatif dan hubungan antara sistem vaskuler pada sumbu dan pada bagian-bagian bunga kurang jelas.
Setiap daun kelopak mempunyai jumlah lacak vaskuler sama dengan yang terdapat di daun pucuk vegetatif pada tumbuhan yang sama. Lacak vaskuler membelok ke daun mahkota bungasatu atau lebih ke daun tajuk pada tumbuhan dikotil, satu sampai banyak ke daun perhiasan bunga pada tumbuhan monokotil.
C.    Bagian - bagian Bunga
Bunga terdiri dari sejumlah bagian steril dan bagian fertil yang melekat pada sumbu, yakni dasar bunga atau receptaculum. Bagian sumbu yang merupakan ruas batang yang diakhiri oleh bunga disebut tangkai bunga atau pedisel. Bagian steril dari bunga terdiri atas sejumlah helai daun kelopak atau sepal dan sejumlah daun mahkota atau petal. Keseluruhan sepal dalam bunga disebut calyx dan keseluruhan petal disebut corolla. Calyx dan corolla bersama-sama disebut perhiasan bunga atau periant. Jika periant tidak terbagi menjadi kaliks dan korola, maka setiap helai daunnya disebut tepal. Bagian reproduktif adalah benang sari atau stamen dan daun buah atau karpel. Keseluruhan stamen disebut andresium dan keseluruhan karpel disebut ginesium.
Bila daun bunga tersusun dalam karangan, maka daun bunga dari karangan yang satu letaknya bergantian dengan daun karangan sebelum dan sesudahnya. Daun bunga dapat saling berlekatan bila pelekatan terjadi pada jenis daun bunga yang sama, peristiwanya disebut kohesi, dan jika pelekatan terjadi antara dua karangan berbeda disebut adnasi. Stamen terdiri dari tangkai sari atau filamen dan di bagian distal terdapat kepalasari atau antera. Pada antera biasanya terdapat dua bagian, kedua bagian atera bersambungan di tengah dengan penghubung kepala sari atau konektivum. Setiap bagian mengandung dua buah kantung sari atau kantong polen yang berisi butir tepung sari.
Karpel atau kumpulan karpel yang bersatu menjadi ginesium biasanya terdiri dari tiga bagian yakni bakal buah dengan bakal biji atau ovulum, tangkai putik atau stilus, serta kepala putik atau stigma yang strukturnya memudahkan polinasi. Bakal biji melekat pada bagian dinding bakal buah yang disebut plasenta. Jika karpel berada di bagian paling tinggi dari sumbu bunga, maka bakal buah dikatakan menumpang atau superus dan bunganya disebut hipogen. Jika perhiasan bunga dan stamen terletak di tepi reseptakulum, yang berbentuk cekungan dan bakal buah ada di tengahnya maka bakal buahnya disebut separuh inverus atau separuh tenggelam dan bunganya disebut perigen. Cekungan reseptakulum dapat menutup sehingga letak bakal biji jelas lebih rendah daripada bagian bunga lainnya. Maka bakal buahnya tenggelam atau inferus dan bunganya disebut epigen.

1.      Sepal dan petal
Pada tumbuhan yang terpolinasi oleh serangga, fungsi utama korola adalah untuk menarik serangga dan oleh karena itu merupakan bagian paling luas dan besar dari bunga. Pada tumbuhan yang dipolinasi oleh angin, korola sering terreduksi atau bahkan tidak ada. Warna petal adalah akibat kromoplas yang mengandung karotenoid dan cairan vakuola yang mungkin mengandung flavonoid, terutama antosianin dan berbagai kondisi pengubah seperti PH cairan vakuola. Dinding antiklinal dari epidermis petal dapat bergelombang atau beralur internal. Dinding luar dapat berbentuk korveks atau berupa papila. Sepal biasanya berwarna hijau dan berfotosintesis. Kelopak bunga merupakan organ yang paling luar. Kedudukannya paling rendah pada dasar bunga. Disebelah dalam kelopak ada mahkota bunga yang terdiri atas daun mahkota, pada umumnya berwarna warni. Apabila antara kelopak bunga dan mahkota bunga tidak dapat dibedakan baik bentuk maupun warnanya, perhiasan bunga demikian ini disebut tenda bunga.

2.      Benang Sari
Kebanyakan angiospermae  memiliki kepala sari yang tetrasporangiat, dengan dua ruang sari (lokus) dalam setiap cuping kepala sari sehingga jumlah keseluruhannya empat. Filamen( tangkai benang sari ) berstruktur sederhana. Pada tumbuhan tersebut terdapat sebuah berkas pengangkut yang bisa bersifat amfikribal di sepanjang filamen dan berakhir di konektivum. Setiap cuping mengandung dua kantong polen ( kantung serbuk sari ) yang berisi nutir serbuk sari.
Dinding antera terdiri dari beberapa lapisan sel yang merupakan turunan sel parietal primer, kecuali epidermis yang dalam perkembangannya hanya membelah dalam bidang antiklinal. Dua lapisan yang penting adalah endotesium dan tapetum. Endotesium membentuk penebalan tak rata, terutama dinding radial dan tangensial dalam. Sel tafetum bersifat sekretori dan penuh sitoplasma padat. Isi sel tapetum diserap oleh butir serbuk sari yang sedang berkembang dalam lokulus sehingga ketika butir serbuk sari matang, biasanya tapetum sudah berdegenerasi.
3.      Serbuk sari
Hasil mikrosporogenesis adalah spora atau butir serbuk sari. Butir tersebut berupa tubuh yang bersimetri radial atau bilateral dan pada dindingnya terdapat bagian yang kurang kuat yang disebut aperatur. Ada yang bulat (pori) dan ada yang memanjang (kolpi). Dinding butir sari terdiri dari dua lapisan utama yakni intin yang lunak di bagian dalam dan eksin yang keras di sebelah luar. Eksin terbagi menjadi bagian yang tidak berlekuk di sebeah dalam yakni neksin dan bagian yang menunjukka pola lekukan khas di sebelah luar yakni seksin.
Berdasarkan pada cara pembentukan dinding dan pembelahan meiosis dari sel induk serbuk, ada 2 tipe perkembangan butir serbuk sari, yaitu :
1)             Tipe suksesif yaitu setiap pembelahan inti diiringi dengan pembentukan dinding.
2)             Tipe simultan yaitu tekanan kearah tepi mulai berkembang hanya setelah ke empat inti dibentuk, dan pembentukan dinding menghasilkan tekanan kearah dalam.
4.      Karpel
Pada bunga, bisa ditemukan satu helai karpel atau lebih. Jika terdapat dua karpel atau lebih, maka karpel dapat lepas satu dari yang lain (ginesium apokarp) atau karpel berlekatan dengan cara yang bermacam-macam (ginesium sinkarp). Pada ginesium sinkarp, ada dua cara perlekatan karpel. Yang pertama karpel berlekatan dengan kondsi terlipat dan muka abaksial melekat pada muka abaksial. Disini terbentuk ginesium beruang dua atau beruang banyak. Yang kedua, pelekatan terjadi dalam keadaan tak terlipat atau setengah terlipat dan terbentuk ginesium beruang satu. Pada ginesium biasanya dapat dibedakan bagian bawah yang fertil yakni bakal buah atau ovarium, bagian tengah yang steril yakni tangkai putik atau stilus. Dan yang paling ujung adalah kepala putik atau stigma.
5.      Bakal buah
Bakal buah dibedakan dinding bakal buah dan ruang bakal buah. Pada bakal buah beruang banyak terdapat sekat pemisah. Bakal biji atau ovulum terdapat pada daerah dinding bakal buah dalam (adaksial) yang disebut plasenta. Setiap karpel memiliki dua plasenta. Pada karpel, plasenta ditemukan di dekat tepi atau tidak jauh darinya, sehingga dibedakan plasenta merginal (tepi) dan plasenta laminar (agak jauh dari tepi). Plasenta parietal terjadi pada ginesium yang kelipatan karpelnya terjadi secara marginal dan hanya ada satu ruang ginasium. Pada ginesium yang karpelnya terlipat, bakal buahnya beruang dua atau banyak, dan plasentanya aksiler. Jika sekat pemisah hilang maka plasenta di tengah, bebas dari sekat. Dinamakan plasenta sentral bebas.
6.      Tangkai dan kepala putik
Tangkai putik merupakan bagian karpel yang memanjang ke atas, ke arah distal. Pada ginesium sinkarp tangkai putik berasal dari semua karpel, yang dapat bersatu atau tetap terpisah. Stilus dapat berrongga atau padat. Pada kebanyakan angiospermae stilusnya padat dan jaringan di tengah terspesialisasi menjadi jaringan transmisi yang memasok zat hara bagi tabung sari yang tumbuh melaluinya. Stigma yang menerima serbuk sari dapat menghasilkan sekret dalam jumlah besar disebut stigma basah, yang tidak atau kurang menghasilkan sekret menjadi stigma kering. Jaringan dasar stilus bersifat parenkim dan ditembus oleh berkas pembuluh angkut.
7.      Bakal biji dan kantung embrio
Setiap bakal biji atau ovulum melekat pada dinding ovarium dengan adanya tangkai bakal biji atau funikulus yang mengandung satu berkas pembuluh. Bakal biji terdiri dari jaringan ditengah atau nuselus, dilingkari oleh integumen dalam dan integumen luar. Kedua integumen mengelilingi suatu saluran yang bermuara di pori disebut mikropil.
Pembentukan megaspora melalui peristiwa sel induk megaspora disebut megasporogenesis. Megaspora atau kantung embrio akan berkecambah dengan terjadinya mitosis pada intinya yang akhirnya memberikan kantung embrio dewasa yang berinti delapan. Ada 2 tipe kantong embrio yaitu :
1)            Tipe Polygonum dengan kantong embrio 8 inti
Mempunyai 4 megaspora yang berbeda perkembangannya, tetapi hanya satu yang terjatuh dari mikropil berkembang menjadi kantong embrio. Megaspora ini membesar dan intinya membelah menjadi 2 yang satu berpindah ke kutub mikropil dan yang lein ke kutub khalaza. Selanjutnya setiap inti mengalami 2 kali pembelahan berurutan sehingga terbentuk 8 inti.
2)            Tipe Oenothera dengan kantong embrio 4 inti
Sel sporogen membelah mitosis 2 kali sehingga terbentuk 4 inti. Ketiga inti mati sehingga tinggal satu inti yang terdapat dekat mikropil.








BAB 3
PENUTUP
simpulan
            Bunga merupakan alat perkembangbiakan pada tumbuhan angiospermae. Bunga dibentuk oleh meristem ujung khusus yang berkembang dari ujung pucuk vegetatif setelah dirangsang oleh faktor – faktor internal dan eksternal untuk keperluan itu. dan fungsinya ialah untuk menghasilkan biji-biji melalui pembiakan.
            Bunga disebut bunga sempurna bila memiliki alat jantan (benang sari) dan alat betina (putik) secara bersama-sama dalam satu organ. Bunga yang demikian disebut bunga banci atau hermafrodit.
            Bunga yang mempunyai organ kelopak, mahkota , stamen , dan putik disebut bunga yang lengkap.























DARFTAR PUSTAKA

Hidayat, Estiti.1995.Anatomi Tumbuhan Berbiji.Bandung : ITB
Setjo, susetyoadi, dkk.2004.Anatomi Tumbuhan.Malang : JICA.
Mulyani, Sri.2006.Anatomi Tumbuhan.Yogyakarta : Kanisius
Sumardi, Issirep dan Agus Pudjoarinto.1992.Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Yogyakarta : Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada

1 komentar:

  1. As reported by Stanford Medical, It is really the SINGLE reason this country's women live 10 years more and weigh 19 kilos less than us.

    (By the way, it is not about genetics or some secret-exercise and absolutely EVERYTHING to do with "HOW" they are eating.)

    BTW, What I said is "HOW", not "WHAT"...

    Tap this link to determine if this brief test can help you unlock your true weight loss potential

    BalasHapus